CEO Boeing Dave Calhoun telah mengumumkan niatnya untuk mundur dari perusahaan pada akhir tahun ini. Keputusan ini diambil setelah Boeing mengalami serangkaian insiden yang melibatkan keselamatan penumpang.
Calhoun akan digantikan oleh Steve Mollenkopf, mantan CEO Qualcomm. Sementara Stan Deal, CEO Boeing Commercial Airplanes, juga akan pensiun dan posisinya akan digantikan oleh Stephanie Pope, Chief Operating Officer Boeing.
Boeing telah menghadapi berbagai masalah selama lebih dari lima tahun terakhir, termasuk dua kecelakaan fatal Boeing 737 MAX yang menewaskan 346 orang pada tahun 2018 dan 2019.
Insiden terbaru melibatkan pesawat Alaska Airlines Boeing 737 MAX yang pintunya terlepas, serta pesawat Boeing 787 milik LATAM yang mengalami insiden terjun bebas.
Calhoun menyebut insiden Alaska Airlines sebagai ‘momen penting’ bagi Boeing, namun ia berjanji untuk tidak segera mundur karena masih ada tanggung jawab yang harus diselesaikan terkait keselamatan.
Kepemimpinan Calhoun telah menarik kritik atas cara kerja Boeing dalam beberapa dekade terakhir, memberikan keuntungan bagi pesaingnya, Airbus.
Kepergian Calhoun juga terjadi di tengah kecaman yang luas terhadap Boeing dari CEO maskapai penerbangan besar dunia. Michael O’Leary, CEO Ryanair, bahkan mengungkapkan bahwa mereka menghabiskan 48 jam memeriksa setiap pesawat Boeing yang mereka terima.
Kritik juga mengarah pada kurangnya perhatian terhadap masalah kualitas detail di Boeing.
