portal berita online terbaik di indonesia

Cyrus Margono Berhasil Mendapatkan Kewarganegaraan Indonesia Kembali, Hamdan Hamedan Membuat Inovasi Baru di Bidang Hukum terkait Anak dengan Kewarganegaraan Ganda

Berita baik bagi penggemar Timnas Indonesia, Cyrus Margono secara resmi telah kembali menjadi warga negara Indonesia (WNI) setelah ia mengucapkan sumpah setia sebagai WNI di Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta, Kamis (21/3/2023) pagi WIB.

Pemain yang berposisi sebagai penjaga gawang akan resmi memiliki status sebagai WNI. Bahkan, Cyrus sudah memiliki KTP sehingga hanya perlu mengurus dokumen paspor. Dengan demikian, Cyrus bisa menjadi tambahan pilihan bagi pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae Young untuk memperkuat tim di bawah mistar Merah Putih.

Cyrus lahir di Mount Kisco, Amerika Serikat, pada 9 November 2001. Dia memiliki keturunan Indonesia dari ayahnya, Johan Margono, sementara ibunya berasal dari Iran. Diketahui bahwa Cyrus beragama Islam karena mengucapkan sumpah dengan Al-Quran.

Hamdan Hamedan, Tenaga Ahli Kemenpora Bidang Diaspora dan Kepemudaan, yang hadir dalam acara sumpah setia WNI Cyrus, menjelaskan kepada media bahwa proses untuk mendapatkan kewarganegaraan pemain 22 tahun ini sebenarnya memiliki dua kewarganegaraan, namun saat usianya 21 tahun, status WNI-nya hilang karena tidak diurus.

Berdasarkan PP No. 21 Tahun 2022, seorang anak yang memiliki dua kewarganegaraan harus memilih kewarganegaraannya pada usia maksimal 21 tahun. Namun, Hamdan menyatakan bahwa Cyrus bisa mendapatkan kembali status kewarganegaraan Indonesia-nya berkat PP No. 21 Pasal 3A dan PERMENKUMHAM No. 13 tahun 2023.

Cyrus merupakan kasus unik karena menjadi Kasus Pertama dalam Sejarah bagi anak dengan kewarganegaraan ganda yang lahir di luar negeri, telat memilih, dan berhasil mendapatkan kembali kewarganegaraannya. Tindakan ini dianggap sebagai terobosan hukum Kemenkumham untuk melindungi kewarganegaraan puluhan bahkan ratusan anak Indonesia.

Cyrus adalah salah satu dari banyak nama dalam database Talenta Diaspora yang dimiliki oleh Hamdan. Dalam sebuah wawancara dengan Kompas, ia memiliki hampir 400 data SDM Diaspora.

Sumber: https://rejabar.republika.co.id/berita/saokm7512/perlindungan-data-di-era-digital-dinilai-sangat-penting

Source link