portal berita online terbaik di indonesia
Berita  

Ramalan tentang Vladimir Putin, Pemilihan Umum di Rusia, dan Nasib Perang di Ukraina

Jakarta, CNBC Indonesia – Presiden Vladimir Putin bersiap untuk kembali menjabat sebagai presiden Rusia dengan adanya pemilu yang akan berlangsung pada 15-17 Maret 2024. Hal ini terjadi di tengah perang antara Rusia dan Ukraina yang telah berlangsung selama dua tahun.

Putin telah menjabat sebagai presiden Rusia selama lebih dari 20 tahun. Namun, bagaimana pengaruh kepemimpinannya terhadap perang dan hubungan Rusia dengan negara lain? Berikut adalah pemaparannya:

Pengaruh Perang dalam Pemilu Rusia
Putin, yang berusia 71 tahun, memfokuskan kampanyenya pada janji untuk menyelesaikan konflik di Ukraina. Putin menggambarkan konflik tersebut sebagai pertempuran melawan Barat demi keselamatan Rusia dan penduduknya yang mencapai 146 juta jiwa.

Dalam pidato kenegaraannya bulan lalu, Putin menyalahkan Amerika Serikat dan NATO atas konflik di Ukraina. Putin berulang kali menegaskan bahwa kehadiran pasukan Rusia di Ukraina bertujuan melindungi penutur bahasa Rusia di Ukraina timur dan mencegah ancaman keamanan dari Kyiv yang berencana untuk bergabung dengan NATO.

Meskipun Ukraina dan sekutu-sekutunya menganggap invasi Rusia sebagai tindakan agresi, Putin yakin bahwa pasukan Rusia lebih unggul setelah Ukraina gagal melakukan serangan balasan tahun lalu. Putin menilai bahwa Ukraina dan Barat harus menerima penyelesaian yang sesuai dengan keinginan Moskow.

Pengaruh Ekonomi dalam Pemilu
Ketahanan perekonomian Rusia terhadap sanksi Barat menjadi faktor besar dalam kekuasaan Putin di Rusia. Rusia adalah pemain utama dalam sektor energi global.

Meskipun Rusia menghadapi sanksi berat dari Barat, ekonomi Rusia diperkirakan tumbuh 2,6% tahun ini, lebih tinggi dari perkiraan ekspansi ekonomi Eropa sebesar 0,9%. Inflasi di Rusia mencapai lebih dari 7%, tetapi tingkat pengangguran tetap rendah.

Industri militer menjadi mesin pertumbuhan utama Rusia, dengan banyak pabrik pertahanan yang memproduksi rudal, tank, dan amunisi. Selain itu, pembayaran besar-besaran kepada ratusan ribu pria yang bergabung dengan militer juga membantu meningkatkan konsumsi dan pertumbuhan ekonomi.

Masa Depan Kebijakan Rusia di Bawah Kepemimpinan Putin
Diperkirakan bahwa Putin akan memperketat kebijakan dan meningkatkan perang setelah kemenangannya dalam pemilu. Kremlin mungkin akan meluncurkan mobilisasi pasukan cadangan untuk menambah jumlah pasukan dan memperluas serangan baru.

Kremlin juga akan meningkatkan retorika perang, menggambarkan Rusia sebagai benteng yang berusaha melawan agresi Barat. Penindasan terhadap aktivis oposisi dan kritik perang kemungkinan akan semakin meluas, dengan pemerintah Rusia mengabaikan batas-batas dalam upaya memadamkan suara perbedaan pendapat.

Hubungan Rusia dengan China, India, dan negara-negara Selatan kemungkinan akan semakin diperkuat di bawah kepemimpinan Putin. Kemenangan Putin dalam pemilu akan memperkuat aliansi yang sudah ada dan mendukung kontrol politik Rusia.

Demikianlah pemaparan mengenai pengaruh kepemimpinan Putin terhadap perang di Ukraina dan kebijakan Rusia di bawah kepemimpinannya. Putin diperkirakan akan tetap memegang kendali atas Rusia dalam jangka waktu yang akan datang.