portal berita online terbaik di indonesia
Berita  

China Berjaya di Panggung Dunia, Prabowo Akan Hadapi Tantangan Membangkitkan Industri Indonesia

China Berjaya di Panggung Dunia, Prabowo Akan Hadapi Tantangan Membangkitkan Industri Indonesia

Presiden Terpilih Prabowo Subianto memiliki ambisi untuk mengembalikan Indonesia menjadi negara industri seperti pada masa Orde Baru. Namun, saat ini semakin sulit untuk mengalahkan industrialisasi China.

Ketua Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Burhanuddin Abdullah, menyatakan bahwa pada masa Orde Baru, hampir saja Indonesia dinobatkan sebagai negara industri oleh United Nation Industrial Development Organization (UNIDO). Hal ini dikarenakan sumbangan pertumbuhan industri manufaktur hampir mencapai 30% dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada tahun 1996. Namun, saat ini terjadi deindustrialisasi karena kontribusi industri terhadap PDB hanya 18%.

Burhanuddin menyebutkan bahwa di bawah kepemimpinan Prabowo yang akan dilantik pada 20 Oktober 2024, Indonesia akan didorong kembali sebagai negara industri untuk menciptakan lapangan kerja, mengurangi impor, dan memenuhi kebutuhan barang-barang, terutama barang pokok.

Namun, Burhanuddin mengakui bahwa pengembangan industrialisasi ke depan akan dihadapi dengan banyak tantangan, terutama karena strategi China yang fokus pada produksi massal berbagai barang murah dengan kualitas yang terjaga. Hal ini membuat Indonesia sulit bersaing, mengingat China saat ini memproduksi sekitar 48% barang manufaktur di pasar global.

Meski demikian, pemerintah Prabowo akan terus melaksanakan program industrialisasi ke depan, terutama melalui hilirisasi 21 komoditas yang ada di Indonesia. Pengembangan produk ekonomi digital juga akan didorong, mengingat potensi digitalisasi ekonomi Indonesia yang mencapai US$ 300-800 miliar.

Dengan berbagai tantangan yang ada, Burhanuddin optimis bahwa upaya Prabowo dalam mendorong industrialisasi akan memberikan hasil yang positif bagi Indonesia ke depan.

Exit mobile version