Carlos Sainz Sr sedang mempertimbangkan untuk mencalonkan diri sebagai presiden FIA berikutnya. Menurut sumber terdekat, para tokoh utama dalam dunia motorsport mendekatinya untuk memperjuangkan jabatan presiden FIA. Saat ini, Sainz tengah serius mempertimbangkan opsi untuk melawan Ben Sulayem, presiden FIA yang telah dikritik karena kontroversi selama masa jabatannya. Jika maju, Sainz, yang saat ini berusia 63 tahun, akan menyajikan program positif dan konstruktif sebagai alternatif bagi delegasi FIA dalam pemilihan presiden selanjutnya. Dilantik pada akhir 2021 menggantikan Jean Todt, Ben Sulayem telah memicu kontroversi yang menyebabkan beberapa anggota FIA meninggalkan badan tersebut. Robert Reid, wakil presiden bidang olahraga yang keluar baru-baru ini, mengkritik tata kelola FIA yang buruk dan penentuan keputusan tanpa proses yang benar. Pada pertemuan dewan dunia di Februari, beberapa anggota FIA bahkan dilarang karena menolak menandatangani perjanjian kerahasiaan. Ben Sulayem juga terlibat dalam kontroversi dengan para pereli dan anggota F1, termasuk larangan mengumpat dan dugaan campur tangan dalam hasil balapan. Dengan banyak peristiwa kontroversial yang melibatkan Ben Sulayem, para tokoh lain mulai bersiap untuk muncul dan meramaikan persaingan dalam pemilihan presiden FIA mendatang.
Carlos Sainz Sr, Mantan Pembalap, Memiliki Ambisi Jadi Presiden FIA

Read Also
Recommendation for You
Max Verstappen menunjukkan performa yang dominan dalam balapan Grand Prix Azerbaijan. Dari awal hingga akhir,…
Fabio Quartararo mendapat pujian dari rekan setimnya, Alex Rins, atas kemampuannya dalam pengereman di MotoGP…
Kualifikasi Grand Prix Azerbaijan berlangsung selama hampir dua jam karena adanya enam kali red flag…
Max Verstappen telah menyatakan keinginannya untuk meninggalkan Red Bull setelah musim Formula 1 2025 berakhir,…
Pada 12 Desember, pemilihan presiden FIA akan berlangsung di Uzbekistan. Dengan mundurnya Carlos Sainz Sr…