Berita  

Krisis Singapura: Restoran Tutup Akibat Krisis Baru

Kabar buruk datang dari Singapura dimana lebih dari 3.000 bisnis kuliner harus gulung tikar sepanjang tahun lalu, dengan rata-rata 250 restoran tutup setiap bulan. Hal ini merupakan jumlah tertinggi dalam hampir dua dekade terakhir. Bahkan, beberapa restoran legendaris seperti Ka-Soh yang telah berdiri selama 86 tahun terpaksa harus mengakhiri perjalanan bisnisnya. Menurut pemilik generasi ketiga Ka-Soh, mereka sudah cukup meskipun telah bekerja keras selama bertahun-tahun. Restoran ini juga tidak mungkin menaikkan harga makanannya karena ingin menjaga kesederhanaan dan terjangkau bagi pelanggan setianya.

Tidak hanya Ka-Soh, banyak restoran lain di Singapura juga mengalami nasib serupa, termasuk Burp Kitchen & Bar dan Prive Group. Salah satu faktor utama yang menyebabkan banyak restoran tutup adalah biaya sewa yang semakin mahal. Selain itu, peningkatan biaya tenaga kerja dan penurunan permintaan juga membuat banyak restoran mencapai titik kritis. Asosiasi Restoran Singapura telah memperingatkan tentang krisis tenaga kerja dan meminta peninjauan kuota pekerja asing. Meskipun Singapura memiliki banyak gerai makanan, jaringan restoran besar justru menyisihkan gerai independen kecil.

Perubahan perilaku konsumen juga turut berperan dalam sulitnya bisnis kuliner bertahan di Singapura. Lebih dari separuh warga termasuk Generasi Z mengandalkan media sosial dalam menemukan restoran baru. Dalam menghadapi tantangan ini, beberapa pemilik usaha F&B telah memperkuat kehadiran online mereka. Misalnya, dengan bekerja sama dengan profesional seperti Dylan Tan dari Craft Creative, pemilik Marie’s Lapis Cafe berhasil meningkatkan bisnisnya dengan strategi pemasaran digital yang tepat.

Para pemangku kepentingan, termasuk anggota parlemen dan asosiasi bisnis, tengah mencari solusi untuk membantu bisnis kecil dan menengah di Singapura. Dari peningkatan jumlah pekerja asing hingga strategi manajemen pelanggan, upaya sedang dilakukan untuk mendukung kelangsungan bisnis kuliner di Singapura. Semua pihak berusaha keras untuk menjaga keberagaman dan kesuksesan bisnis kuliner di tengah tantangan yang semakin kompleks.

Source link

Exit mobile version