Bos tim Mercedes, Toto Wolff, menekankan bahwa insiden antara Antonelli dan Charles Leclerc di Grand Prix Belanda adalah bagian dari proses pembelajaran bagi sang pembalap rookie, dengan harapannya dapat mendorongnya untuk terus melakukan overtake yang agresif. Ketika Leclerc berusaha mempertahankan posisi kelima dari kedua pembalap Mercedes di sirkuit Zandvoort, Antonelli memberikan tekanan dengan melakukan pitstop kedua untuk mengganti ban lunak, sesuatu yang dilengkapi oleh Leclerc hanya satu lap kemudian. Dalam upaya untuk menyalip Leclerc di Tikungan 3, Antonelli berhasil memanfaatkan momentumnya, namun karena understeer, kedua mobil bersentuhan yang akhirnya membuat Leclerc berputar dan terlibat dalam kecelakaan yang menyebabkan kerusakan pada mobilnya.
Meskipun mendapat hukuman 10 detik dan kehilangan poin, Wolff memberikan apresiasi atas semangat bertarung yang ditunjukkan oleh Antonelli. Ia percaya bahwa aksi overtake yang berani seperti ini adalah hal yang diinginkan oleh penggemar, terutama di Italia, di mana pembalap muda tersebut berasal. Sementara itu, meski mengakui kesalahan yang dibuat oleh Antonelli, Wolff tetap yakin pada potensi pembalap berusia 18 tahun itu. Mengenai performa Antonelli yang bervariasi selama akhir pekan di Zandvoort, Wolff menganggap hal itu sebagai bagian dari proses belajar dan perkembangan sang pembalap muda.
Kendati mengalami kesulitan pada beberapa balapan sebelumnya, termasuk insiden di sesi latihan pertama di Zandvoort, Antonelli berhasil menunjukkan kecepatan dan kemampuan yang mengesankan pada balapan Minggu. Meskipun klasemen konstruktor saat ini menempatkan Mercedes di posisi ketiga, Wolff tetap optimistis bahwa pengalaman yang dihadapi oleh Antonelli akan memberikan manfaat jangka panjang bagi tim. Keputusan untuk tetap mempertahankan Antonelli sebagai rekan setim George Russell untuk musim depan juga telah dikonfirmasi, menunjukkan keyakinan penuh dari pihak Mercedes terhadap potensi pembalap muda tersebut.
