Insights from Student Group Meeting with Deputy Speaker Sufmi Dasco Ahmad

Pimpinan DPR telah merespons kekhawatiran Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan mahasiswa lain dengan serius. Mereka telah menyampaikan tuntutan mereka kepada pemerintah, yang telah setuju untuk bertemu dengan mereka besok. Meskipun belum pasti siapa di pemerintah yang akan menerima mereka, tetapi pertemuan diharapkan dapat berlangsung dengan lancar. Beberapa isu yang dibawakan oleh mahasiswa termasuk agenda “17 + 8” dan DPR telah menjamin bahwa mereka akan melakukan tinjauan komprehensif terhadap tunjangan dan transparansi institusi sebagai bagian dari agenda tersebut. Besok, pemimpin fraksi akan bertemu untuk menyelaraskan posisi dan mencapai konsensus.
Selain itu, Pimpinan DPR juga telah mengirim surat kepada Sekretariat Jenderal untuk memerintahkan agar anggota yang dihentikan tidak diberikan fasilitas parlementer, termasuk gaji dan manfaat lainnya. Mereka menjelaskan kepada mahasiswa mengenai Rancangan Undang-Undang Pencabutan Aset yang terkait dengan undang-undang lain dan harus dihindari tumpang tindih. Setelah revisi terhadap KUHAP selesai, pembahasan mengenai Rancangan Undang-Undang Pencabutan Aset akan dilanjutkan.
Revisi KUHAP masih terbuka untuk masukan publik, namun DPR telah meminta Komisi III untuk menghormati batas waktu karena konsultasi sudah meluas dan panjang. Mereka berharap RUU KUHAP akan terselesaikan sebelum akhir sesi ini agar pembahasan Rancangan Undang-Undang Pencabutan Aset dapat segera dilanjutkan. Puan Maharani, Ketua DPR, akan memimpin reformasi komprehensif di DPR untuk membangun lembaga legislatif yang lebih transparan dan bertanggung jawab. Hal ini merupakan tekad dari seluruh anggota untuk belajar dari pengalaman masa lalu dan menjadikan itu sebagai dasar evaluasi untuk masa depan.

Source link

Exit mobile version